Header Ads

Johannes Saksi Kunci Kasus e-KTP Tewas Kena Peluru

 
Saksi kunci kasus korupsi e-KTP, Johannes Marliem

Jakarta - Saksi kunci kasus korupsi e-KTP, Johannes Marliem, tewas di kediamannya di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS). Marliem diduga menembak dirinya sendiri.

Dilansir CBS Los Angeles, Jumat (11/8/2017), kawasan Beverly Grove di Los Angeles ditutup sekitar pukul 05.00 sore waktu setempat sekitar 600 blok dari North Edinburgh Avenue. Reporter media lokal melaporkan seluruh area di sekitar Melrose dan Crescent Heights ditutup.

Peristiwa itu awalnya dari laporan telepon ke FBI yang kemungkinan diteruskan LAPD (Los Angeles Police Department) pada Rabu (9/8) malam. Para petugas yang tiba di lokasi menduga ada seorang anak kecil dan seorang wanita di dalam rumah bersama seorang pria.

Baca juga: Saksi Kunci e-KTP Johannes Marliem Diduga Bunuh Diri

Para petugas pun melakukan negosiasi. Pada akhirnya, wanita dan anak kecil itu dibawa keluar oleh laki-laki itu sekitar pukul 07.30 malam.

Sementara, laki-laki itu ditemukan tewas di dalam rumah sekitar 02.00, Kamis (10/8) dini hari. Namun belum diketahui pasti apa penyebab laki-laki itu tewas, diduga kemungkinan besar dia menembak dirinya sendiri.

Dari penelusuran, laki-laki itu diduga adalah Johannes Marliem. Kabar tersebut mengonfirmasi postingan di Instagram dari dengan akun mir_at_lgc. Dia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Marliem.

Dia memposting foto bersama Marliem dan seseorang yang disebutnya CEO of Lamborghini. Dalam kolom komentar, ada akun citywhips yang menyebutkan soal insiden The Beverly Grove di mana Marliem tinggal dan diamini oleh akun mir_at_lgc tersebut.

Baca juga :
http://infoindotim.id/saksi-kunci-korupsi-e-ktp-bunuh-diri-atau-dibunuh/

Marliem merupakan provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Saat wawancara dengan salah satu media nasional, beberapa waktu lalu, Marliem mengaku memiliki bukti-bukti terkait kasus e-KTP.


Inilah nama-nama  pejabat tinggi yang diduga terlibat korupsi E-KTP

Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan ada nama-nama besar yang terlibat dalam korupsi proyek pengadaan e-KTP.

“Dalam persidangan akan terungkap nama-nama besar,” katanya kepada awak media.

Benar saja, Sidang perdana kasus korupsi ‘berjamaah’ yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis 9 Maret 2017 telah membuat ‘heboh nasional, dua hari terakhir.

“Sejumlah nama-nama besar yang ditenggarai menerima hasil mark up proyek e-KTP di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono saat menduduki jabatan-jabatan penting.

Sejumlah mantan anggota DPR periode 2009-2014, anggota DPR saat ini,, menteri, mantan menteri, sejumlah gubernur, dalam dakwaan disebut menikmati korupsi besar dalam lima tahun terakhir ini.

“KPK wajib untuk menangkap dan memenjarakan mereka semua selama-lamanya, bahkan dihukum mati,” salah seorang tokoh masyarakat Aceh.

Meskipun ada penerima dana hasil markup proyek E KTP yang sudah mengembalikan dananya ke KPK, tidak bisa menghilangkan tindak pidana korupsinya dan jangan kurangi hukuman, katanya.

Dampak korupsi proyek e-KTP yang dilakukan oleh para bandit berkedok wakil rakyat telah merusak tatanan demokrasi. Pasalnya kekacauan sistem e-KTP berdampak pada jumlah DPT.


“Akibat proyek e-KTP yang dikorupsi penerapan e-KTP menjadi kacau dan akhirnya kualitas demokrasi dan pemilu menjadi jelek,” ujar Rafiq Hadi warga Neusu Jaya, Banda Acaeh itu.

Tidak ada komentar:

Info Indotim. Diberdayakan oleh Blogger.